Shein Menjadi Perusahaan Terkenal di Tiongkok, tetapi Apa yang Dikorbankan?
"Apakah saya baru membeli $439.50 dari Shein?" demikian tulisan dari video milik @chlo3s_hauls yang menunjukkan bukti pembayarannya dari Shein.
Lizzie Cao yang berusia 20 tahun adalah seorang mahasiswi yang juga 'influencer' dengan pengikut lebih dari 168.000 di TikTok.
Produk Shein pertama kali muncul di akun TikTok-nya dua tahun yang lalu.
"Ketika TikTok sangat terkenal di tengah karantina dan lockdown, semua orang melakukan 'Shein haul'," ujar Lizzie.
"Saya jadi ikut tren tersebut dan mulai membeli produk Shein dalam jumlah besar. Saya sebenarnya tidak membutuhkannya, tapi harganya yang murah cukup menggoda."
"Akhirnya saya harus menyumbangkan pakaian saya ke Vinnies [toko barang bekas] atau dibuang," ujarnya.
"Kualitas barangnya tidak sebagus itu, kita hanya memperoleh kepuasan sementara atau terbawa sensasi barang keren dengan harga murah," ujarnya.
"Namun tren ini cepat berlalu dan kita tidak membutuhkannya lagi."
Sebuah laporan menguak tempat kerja yang tidak aman dan pekerja di bawah umur ditemukan di perusahaan 'fast fashion' Shein asal Tiongkok
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka