Shein Menjadi Perusahaan Terkenal di Tiongkok, tetapi Apa yang Dikorbankan?

"Apakah saya baru membeli $439.50 dari Shein?" demikian tulisan dari video milik @chlo3s_hauls yang menunjukkan bukti pembayarannya dari Shein.
Lizzie Cao yang berusia 20 tahun adalah seorang mahasiswi yang juga 'influencer' dengan pengikut lebih dari 168.000 di TikTok.
Produk Shein pertama kali muncul di akun TikTok-nya dua tahun yang lalu.
"Ketika TikTok sangat terkenal di tengah karantina dan lockdown, semua orang melakukan 'Shein haul'," ujar Lizzie.
"Saya jadi ikut tren tersebut dan mulai membeli produk Shein dalam jumlah besar. Saya sebenarnya tidak membutuhkannya, tapi harganya yang murah cukup menggoda."
"Akhirnya saya harus menyumbangkan pakaian saya ke Vinnies [toko barang bekas] atau dibuang," ujarnya.
"Kualitas barangnya tidak sebagus itu, kita hanya memperoleh kepuasan sementara atau terbawa sensasi barang keren dengan harga murah," ujarnya.
"Namun tren ini cepat berlalu dan kita tidak membutuhkannya lagi."
Sebuah laporan menguak tempat kerja yang tidak aman dan pekerja di bawah umur ditemukan di perusahaan 'fast fashion' Shein asal Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Laporan Keuangan Solid, Bukalapak Mulai 2025 dengan Momentum Kuat
- Liburan Wu-Yi
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas