Sherly, Gadis Mempawah Korban Pernikahan Palsu di Beijing

Sherly, Gadis Mempawah Korban Pernikahan Palsu di Beijing
Ilustrasi Foto: pixabay

Mahadir memastikan pihaknya akan terus memberikan pendampingan dan perlindungan terhadap Sherly. Sebab, dipastikan dia, dalam waktu dekat ini SBMI akan melaporkan sindikat perkawinan palsu ini kepada polisi. Harapan dia agar tidak ada lagi warga Kabupaten Mempawah yang menjadi korban perkawinan palsu itu.

“Menurut Sherly, dua minggu lalu sepupu suaminya sudah melangsungkan pernikahan dengan amoy warga Mempawah. Dan ada juga amoy warga Sungai Rasau yang lebih dulu menjadi korban perkawinan palsu ini. Makanya sindikat jaringan perkawinan palsu harus diberantas,” tegasnya.

Dia pun mengimbau kepada para korban lainnya, agar segera melaporkan kepada SBMI maupun Pemerintah Provinsi Kalbar. Sebab, dijelaskan dia bahwa Pemprov memastikan akan memberikan perlindungan dan bantuan hukum, untuk mengurus kasus itu sampai tuntas.

“Pemprov sudah membuktikan penanganan cepat untuk memulangkan Sherly. Makanya bagi korban-korban lain di luar sana, agar segera melaporkan kepada SBMI maupun pemerintah daerah masing-masing,” serunya.

Sementara itu, Sherly yang tiba dari Beijing sekitar pukul 21.00 WIB langsung diantarkan ke rumahnya di Desa Peniram. Didampingi SBMI, Pemprov Kalbar, dan Dinsosnakertrans Kabupaten Mempawah, Sherly disambut haru oleh keluarga. 

Mereka bersyukur Sherly bisa pulang dalam keadaan selamat. “Dia (suami, Red) dan keluarganya sering kasar. Suka memukul dan menendang,” cerita Sherly yang tampak masih trauma dengan peristiwa yang dialaminya.

Menurut data SBMI, saat ini masih ada beberapa korban warga Kabupaten Mempawah yang terjebak dalam sindikat perkawinan palsu dan masih berada di luar negeri. Makanya, SBMI mengimbau partisipasi dari keluarga korban agar segera melaporkannya.

“Ada sekitar 6 – 7 warga Kabupaten Mempawah yang menjadi korban perkawinan palsu ini. Kita tidak akan tinggal diam dan akan berupaya membantu korban untuk dipulangkan kepada keluarganya,” tukas Mahadir. (wah/sam/jpnn) 

MEMPAWAH – Nasib pilu dialami Sherly Nurulita, 20, warga RT 11/RW 06 Desa Peniram, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News