Si Cantik Bisnis Serabi Montok, Kenyalnya Pas, Omzetnya? Lumayan

Si Cantik Bisnis Serabi Montok, Kenyalnya Pas, Omzetnya? Lumayan
Karlina Dewi Ristawati menunjukkan serabi montok hasil racikannya. Foto: R.Bagus Rahadi/Radar Madiun/JPNN.com

Bukan tanpa sebab putri pasangan Sukardi dan Partini itu menjatuhkan pilihannya pada serabi montok. Penganan ini sudah menjadi kudapan favoritnya.

Pertama kali dia mencobanya sewaktu berada di Bali empat tahun silam. Sepulang kerja di salah satu perusahaan jasa konstruksi, dia dan sejawatnya kerap menghabiskan waktu dengan menikmati serabi montok. ‘’Rasa yang saya inginkan seperti serabi di Bali,’’ terangnya.

Lina sempat berdiam di Seminyak, Bali. Awalnya hanya berniat liburan, tapi atmosfer Pulau Dewata membiusnya hingga enggan pulang ke Madiun.

Dia merasa betah kendati waktu itu dia tercatat sebagai pengajar di SDN Sumbersari 2. Lina rela melepas pekerjaan yang sudah ditekuninya selama lima tahun menjadi guru.

‘’Ketika bekerja di salah satu perusahaan konstruksi, saya sudah kepikiran suatu saat membuka usaha. Baru sekarang kesampaian,’’ ujarnya.

Apalagi, di wilayah Caruban belum ada penjual serabi montok. Yang ada serabi Solo, itu pun di Kota Madiun.

Sepengetahuan Lina, stan penjual serabi montok ala Bandung ini tidak pernah sepi pembeli. Banyaknya varian topping menjadi salah satu nilai lebih.

Mulai cokelat, keju, kismis, hingga buah. Harganya juga terjangkau, mulai Rp 3 ribu dan paling mahal Rp 12 ribu per serabi. ‘’Serabi adalah jajanan rakyat. Penganan yang bisa disantap kapan saja,’’ jelasnya.

Karlina Dewi Ristawati, seorang penyiar di Puroboyo FM, kini merintis bisnis kuliner. Dia memilih berjualan serabi montok yang rasanya sudah lekat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News