Si Gadis Cantik Mualaf, Balerina Berhijab Pertama di Dunia

Si Gadis Cantik Mualaf, Balerina Berhijab Pertama di Dunia
Stephanie Kurlow di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (28/7/17). FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

Apalagi, waktu itu di dunia memang belum pernah ada figur balerina berhijab. ”Pada titik itu, sempat berpikir mungkin jalan saya bukan di sini,” kenangnya.

Saat itu Stephanie berusaha mengalihkan impian dengan mengerjakan aktivitas menyenangkan lainnya. ”Saya suka hal-hal kreatif. Saya coba menulis dan mendesain,” ungkapnya.

Namun, semangat yang meletup-letup mendorong sulung tiga bersaudara kelahiran 3 Oktober 2001 itu untuk tak lekas menyerah. Hati dan pikirannya terus menyalakan tekad untuk meraih mimpi menjadi balerina.

Setelah tiga tahun vakum dari balet, Stephanie mulai tergelitik saat melihat sosok Zahra Lari, atlet figure skating berhijab pertama di dunia dari Uni Emirat Arab.

Dalam olahraga tersebut juga ada gerakan-gerakan dancing layaknya balet. ”Kalau dia bisa, kenapa saya tidak?” ujar Stephanie.

Sosok inspiratif lain hadir kala Stephanie melihat Misty Copeland, yang berhasil menjadi balerina utama berdarah Afrika-Amerika pertama dalam 75 tahun sejarah American Ballet Theatre (ABT), salah satu grup balet tersohor di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, ada Amna Al Haddad, lifter atau atlet angkat besi berhijab pertama di dunia dari Uni Emirat Arab. Juga Noor Tagouri, news anchor berhijab pertama di stasiun televisi AS.

Mereka adalah sosok yang konsisten mengejar mimpi di tengah berbagai hambatan yang dihadapi. ”Hati saya tergugah,” kata balerina yang pada periode 2004–2010 rutin tampil di panggung Riverside Theatre, New South Wales, itu.

Kisah Stephanie Kurlow sebagai balerina profesional menjadi inspirasi agar kita semua tak pernah menyerah mengejar mimpi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News