Si Playboy Itu Bisa Jadi PM

Oleh Dahlan Iskan

Si Playboy Itu Bisa Jadi PM
Dahlan Iskan.

Imran kapten tim nasionalnya. Namanya langsung menyentuh langit: saat Pakistan jadi juara world cup kriket. Tahun 1992.

Itulah untuk pertama kali Pakistan juara dunia. Sekaligus yang terakhir kali.

Imran Khan memang berotak bintang: tidak mau lagi main kriket setelah itu. Ia tahu kapan dan di mana harus berhenti. Justru saat masih di langit.

Seperti pembalap F1 dari Jerman itu: Nico Rosberg. Seperti juga bomsex Marylin Monroe. Atau raja rock n roll Elvis Presley. Kebintangannya menjadi abadi.

Bedanya: Imran Khan langsung banting setir. Masuk politik. Mendirikan partai baru: Partai Jalan Insyaf. Pakistan Tareeq al Inshaf. PTI.

Imran tahu politik itu kejam. Jahat. Ruwet. Penuh risiko.

Tapi ia merasa tertantang. Ciri khas orang suku Pastun. Terutama untuk jadi alternatif.

Agar tidak hanya ada dua kubu. Yang terus berseberangan. Sepanjang sejarah modern Pakistan. Yakni antara klan Bhutto dan klan Nawaz.

Ia memang ganteng sekali. Dulu. Sangat laki-laki. Sampai sekarang. Dan megabintang. Selamanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News