Siapa Pertama Sebarkan Paham Khilafah di Indonesia?

Siapa Pertama Sebarkan Paham Khilafah di Indonesia?
Hizbut Tahrir Indonesia. Foto: Radar Lampung/JPNN

Dia menjelaskan Al Baghdadi mulai mengenal Hizbut Tahrir di Libanon ketika masih remaja. Maka, ketika mulai memasuki wilayah Indonesia, Al Baghdadi mulai menyebarkan paham yang dianutnya.

Kiai Toto mengatakan almarhum ayahnya merupakan sosok yang menghargai dan mempelajari semua pemahaman tentang Islam.

Almarhum juga tidak bertindak diskriminatif meski berbeda pemahaman. Itu yang membuat sosok Abdullah Bin Nuh dicintai umat muslim.

“Oleh karena itu, wajar saja kemudian timbul statement-statement dari pihak yang merasa Mama ini sebagai bapaknya, yang sering kita dengar adalah dari saudara kita Hizbut Tahrir. Di sini saya luruskan bahwa Mama tidak ada hubungannya dengan HTI," terangnya.

Menurutnya, jika dikatakan Abdullah bi Nuh berkaitan dengan HTI, maka hal tersebut hanyalah sebuah klaim belaka. Sama halnya seperti anggapan orang Syiah yang merasa Abdullah bin Nuh sudah masuk Syiah karena almarhum bergaul dengan mereka menggunakan bahasa Arab-Tiongkok.

“Nah teman-teman kita di Hizbut Tahrir juga geer (Gede Rasa) ketika mengatakan Mama sebagai pendiri Hizbut Tahrir. Tapi mohon maaf kepada saudara-saudaraku dari Hizbut Tahrir, karena ini lebih dari sekadar geer dan sudah mulai memasukkan hal-hal yang perlu diluruskan,” ucapnya.

Untuk itu, Kiai Toto menghimbau kepada seluruh anggota HTI untuk kembali pada ahlussunnah wal jamaah.

“Saya mengajak kepada HTI untuk kembali kepada ahlussunnah wal jamaah, apalagi umat Islam 90 persen adalah ahlussunnah wal jamaah,” tandasnya.(cr3/c)


Pemerintah memutuskan membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kini, banyak yang mempertanyakan siapa orang pertama pembawa organisasi penganut


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News