Siapa Sesungguhnya Dibela Zulhas dan Teten? Industri Negara China atau UMKM Indonesia

Siapa Sesungguhnya Dibela Zulhas dan Teten? Industri Negara China atau UMKM Indonesia
Dokumentasi - Adian Napitupulu berharap semoga para menteri tak memberi data yang salah ke Presiden Jokowi terkait dampak pakaian bekas terhadap UMKM. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Atau mungkin anak para pejabat penggemar Rubicon protes keras ketika montir bengkel tempat Rubicon ganti oli ternyata pakai kaos branded. Semoga nanti tidak ada kasus orang miskin dipukuli karena pakai baju branded yang dia beli di Gede Bage atau Pasar Senen yang kebetulan sama warna, merek, dan motif dengan baju branded anak pejabat pemilik Rubicon itu. Konon anak pejabat kaya sering tersinggung berat kalau dapat saingan," jelas dia.

Adian juga tidak ingin para menteri memberi data dan cerita yang tidak benar pada Presiden Jokowi terkait dampak pakaian bekas impor terhadap UMKM dan dampak pakaian baru impor dari China.

Secara pribadi, Adian mengaku sebagai penggemar barang bekas. Adian merasa membeli bahan bangunan bekas bagian dari komitmen menyelamatkan bumi dengan mengurangi sekian meter pemotongan gunung marmer dan mengurangi penebangan pohon untuk furnitur.

"Gerilya pakaian bekas, khususnya jaket kulit menjadi hiburan tersendiri untuk saya," kata dia. (Tan/JPNN)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Adian Napitupulu mengatakan pada 2019, impor pakaian jadi dari China 64.660 ton.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News