Siapa yang Pernah Kontak dengan Pasien Corona Nomor 3 dan 4?

Siapa yang Pernah Kontak dengan Pasien Corona Nomor 3 dan 4?
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

Mekanisme penelusuran yang dilakukan, katanya, sama seperti yang sebelumnya. Kementerian Kesehatan dengan bantuan kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan dua pasien pertama COVID-19.

Terkait pasien 1 COVID-19, pemerintah menelusuri sebanyak 80 orang hingga mengerucut menjadi tujuh orang yang melakukan kontak dekat sehingga menjadi "suspect" (terduga) COVID-19. Dua di antaranya positif COVID-19 sehingga menjadi pasien nomor tiga dan empat.

Hingga Sabtu siang ini, empat orang telah terkonfirmasi terinfeksi virus COVID-19 di dalam negeri. Sedangkan "suspect" sebanyak sebelas orang. Ini termasuk satu awak kapal pesiar Diamond Princess dan satu orang di Bandung, Jawa Barat.

Yurianto juga melaporkan bahwa kondisi kesehatan keempat pasien COVID-19 terus membaik. Pasien pertama dan kedua tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika hasil laboratorium menunjukkan pasien nomor 1 dan 2 negatif, maka mereka akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso.

"Yang kasus nomor satu dan dua tinggal pemeriksaan lab, kalau sudah negatif akan dipulangkan," katanya.

Sementara untuk kasus ketiga dan keempat, kata dia, pasien sudah tak mengalami panas dan pilek serta batuknya sudah berkurang. Ia mengatakan perawatan akan terus dilakukan dan diharapkan kasus 3 dan kasus 4 tersebut akan membaik.

"Sementara kasus 3 dan 4 yang baru kita sama-sama sampaikan kembali sekarang ini sudah tidak panas lagi. Pilek juga sudah tidak terlalu parah juga sudah jarang-jarang batuk juga berkurang. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut dua orang terakhir ini tiga dan empat akan menjadi baik," ujar Yuri. (antara/jpnn)

Yuri menegaskan bahwa identitas pasien corona nomor tiga dan empat itu dirahasiakan pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku di standar kesehatan internasional.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News