Siaran Omni

Oleh: Dahlan Iskan

Siaran Omni
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA ingat Johnny Gerard Plate.

Hari itu saya ingin nonton Piala Presiden. Siaran langsung TV lokal diacak. Di apartemen saya.

"Bisa nonton di kantor?" tanya saya.

Baca Juga:

"Bisa. Jam 20.30, kan?" jawab teman kantor.

Ia tahu: sebenarnya tidak bisa.

TV di kantor itu TV lama: masih analog, sedangkan siaran TV sekarang digital.

Baca Juga:

Rupanya ia lari dulu ke toko elektronik. Ia beli STB. Entah mengapa alat itu disebut set top box.

Itulah protokol elektronik. Agar TV analog bisa menangkap siaran digital. Harganya Rp 250.000.

Saya sendiri kaget melihat tajamnya gambar siaran TV digital malam itu. Senang sekali. Padahal seharusnya saya bersedih: Persebaya kalah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News