Sidang INC2 Paris, Dirjen Rosa Tegaskan Dukung Penuh Agenda Global Akhiri Polusi Plastik

Sidang INC2 Paris, Dirjen Rosa Tegaskan Dukung Penuh Agenda Global Akhiri Polusi Plastik
Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati dalam pernyataan resmi Indonesia poin ke-2 dalam sidang pleno keempat the Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) di Markas UNESCO, Paris, akhir JUli 2023, Rabu (31/5/2023). Fot0: KLHK

jpnn.com, PARIS - Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati menegaskan Indonesia mendukung penuh agenda global untuk mengakhiri polusi plastik termasuk di lingkungan laut.

Pasalnya, agenda tersebut sangat sejalan dengan kebijakan dan regulasi nasional kita dalam memerangi limbah dan polusi plastik.

“Kami memiliki komitmen yang kuat untuk bergabung dengan gerakan global untuk mengakhiri polusi plastik melalui pembentukan instrumen yang mengikat secara hukum internasional,” kata Rosa Vivien dalam pernyataan resmi Indonesia poin ke-2 dalam sidang pleno keempat the Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) di Markas UNESCO, Paris, akhir bulan ini sebagaimana siaran pers dari delegasi Indonesia, Rabu (31/5/2023).

Pada poin ketiga pernyataannya, Dirjen Rosa Vivien yang memimpin delegasi Indonesia beranggotakan 19 orang dari tiga kementerian itu menyatakan Indonesia menyelaraskan diri dengan pernyataan regional Asia Pacific Group (APG), dan menambahkan sejumlah materi penting.

Pertama, Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa terdapat kesenjangan antara negara-negara anggota dalam hal negara maju, negara berkembang, dan negara kurang berkembang yang harus diseimbangkan selama proses negosiasi INC-2.

“Jadi, kami berharap instrumen tersebut dapat mengembangkan lingkungan yang memungkinkan untuk menciptakan lapangan permainan yang setara,” ujar Rosa Vivien.

Kemudian yang kedua, menurut Dirjen Rosa Vivien, Indonesia sangat berharap memiliki pemahaman yang sama dan definisi yang disepakati tentang siklus hidup penuh plastik karena itu adalah pendekatan dasar untuk membangun teks negosiasi.

Ketiga, Indonesia mengusulkan perlunya menyederhanakan kewajiban inti menjadi lebih ringkas dengan mengelompokkan atau mengelompokkan kembali kewajiban yang dapat diterapkan, dapat dicapai, terukur, dan akuntabel daripada 12 kewajiban inti yang lebih luas.

Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati menegaskan Indonesia mendukung penuh agenda global untuk mengakhiri polusi plastik termasuk di lingkungan laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News