Sikap Bu Uni soal Nasib Guru Honorer K2 Lulus PPPK, Sangat Tegas
jpnn.com, JAKARTA - Ketum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi kembali meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ikut mendorong percepatan pengangkatan guru PPPK (Pegawal Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang sudah direkrut sejak Februari 2019.
Unifah menilai masalah guru PPPK ini lebih krusial dan jadi fokus PGRI dibandingkan ikut Program Organisasi Penggerak (POP).
"Salah satu alasan PB PGRI tidak bergabung dengan POP Kemendikbud karena kami melihat ada masalah guru yang lebih penting harus diselesaikan," kata Unifah, Jumat (24/7).
PGRI mengharapkan Kemendikbud memberikan perhatian serius dan sungguh-sungguh pada pemenuhan kekosongan guru akibat tidak ada rekrutmen selama 10 tahun terakhir.
Pemerintah juga harus memprioritaskan penuntasan penerbitan NIP sekitar 34 ribu guru honorer yang telah lulus seleksi PPPK.
"Mereka sudah dinyatakan lulus pada April 2019 (hasil seleksi Februari 2019, red) tetapi sampai sekarang NIP dan SK PPPK belum dikantongi sehingga hak-haknya sebagai aparatur sipil negara (ASN) belum mereka dapatkan," ujarnya.
PGRI juga meminta Kemendikbud membuka rekrutmen guru baru dengan memberikan kesempatan kepada honorer yang memenuhi syarat.
Juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan honorer yang selama ini mengisi kekurangan guru dan sangat terdampak di era pandemi ini.
PGRI kembali mendesak Kemendikbud untuk menyelesaikan masalah kekurangan guru dan mengangkat guru honorer K2 yang lulus PPPK.
- Pemprov Jateng Dapat Kuota 265 CPNS dan 4.181 PPPK 2024
- Honorer Tendik Tagih Janji Menteri Anas, Yang Tercecer Didata Kembali, Kapan?
- 1.860 PPPK Jambi Terima SK, Al Haris: Fokus Bekerja, Jangan Berpikir Kontrak Habis Lima Tahun
- P1 dan Guru PPPK Ingat Almarhum Amri, Naik Mobil Patwal, Beri Sangu
- Ini Data Terbaru Perbandingan Jumlah PPPK dan PNS
- Terima SK, Ribuan PPPK Langsung Mendengar Hal Berpotensi Pemecatan