Sikap PBNU Tegas soal Vaksin Halal, Warga Nahdiyin Wajib Tahu

jpnn.com, JAKARTA - Katib Amm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2021-2026, KH. Ahmad Said Asrori menyampaikan pandangannya soal polemik vaksin halal.
“Sudah pasti (sikap) PBNU hal itu harus jelas, al-halalu bayyinun wal haramu bayyinun. Haram itu sesuatu yang harus jelas, halal juga, kalau tidak jelas itu menjadi perkara yang syubhat," ujar Kiai Ahmad Said.
Menurutnya, umat Islam harus menggunakan produk dan vaksin halal.
"Kalau ada yang halal kenapa mesti pakai yang tidak halal kan itu berdosa,” tegasnya.
KH. Ahmad Said Asrari juga meminta seluruh warga Nahdliyin berupaya keras dalam mengkonsumsi yang halal, dan berkualitas.
“Jadi ukuran kami itu, semua warga NU berupaya keras dalam segala hal terutama apa yang dikonsumsi, pasti mencari yang halal bahkan tidak sekedar halal kita ini berupaya untuk halal thoyyiban, yang halal yang berkualitas ini pedoman," ucapnya.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan pemerintah mulai hari ini Rabu (12/1) menjalankan program vaksinasi booster.
Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah Pfizer, Moderna, Astra Zeneca. Namun, dari jenis vaksin yang digunakan tidak ada yang mendapatkan fatwa halal dari MUI.
Katib Amm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2021-2026, KH. Ahmad Said Asrori menyampaikan pandangannya soal polemik vaksin halal.
- MUI Dukung Kejagung Membongkar Habis Mafia Peradilan
- Dukung Kamtibmas, MUI Jakut Apresiasi Kinerja Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- Wasekjen MUI Berharap Hakim Penerima Suap Rp 60 M Dihukum Mati
- PBNU: Prabowo Akan Blunder Jika Evakuasi Warga Gaza
- Komisi Hukum MUI Lega Kejaksaan Tetap Usut Korupsi
- Ketua MUI Ajak Umat Islam Tetap Memiliki Integritas Seusai Ramadan