Sikap Resmi Indonesia soal Kunjungan Pelosi, Memihak AS atau China?
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mendorong semua pihak untuk melakukan langkah nyata guna mengurangi ketegangan yang dapat memperburuk situasi, sebagai respon atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
“Dunia memerlukan kearifan dan tanggung jawab para pemimpin dunia agar perdamaian dan stabilitas dapat terjaga,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Faizasyah mengatakan Indonesia juga menyatakan keprihatinan atas semakin tajamnya rivalitas di antara kekuatan besar.
“Jika tidak dikelola dengan baik, rivalitas tersebut dapat menciptakan potensi konflik terbuka dan mengganggu stabilitas dan perdamaian yang ada, termasuk di Selat Taiwan,” ujar dia.
Di akhir pernyataannya, Faizasyah menegaskan bahwa Indonesia tetap menganut Kebijakan Satu China (One China Policy), yang berarti Indonesia memandang Taiwan bagian dari China.
Kunjungan Pelosi disebut China ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan, karena Beijing menganggap kunjungan pejabat pemerintah asing sebagai pengakuan atas kedaulatan pulau itu.
Kementerian Pertahanan China pun menyiagakan pasukan militer China dan akan melancarkan "operasi militer terarah" sebagai reaksi atas kunjungan Pelosi.
Pihak militer China mengumumkan latihan perang gabungan udara dan laut di dekat Taiwan mulai Selasa malam (2/8).
Jubir Kemlu RI Teuku Faizasya menyampaikan sikap resmi pemerintah mengenai kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang telah membuat China murka
- Mendag Zulhas Sebut Oil Tanker yang Dibeli dari China Ini Tak Layak, Bakal Dikembalikan
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia
- Thomas dan Uber 2024: Kembalinya Superioritas China
- Libas Indonesia 3-1, China Raih Gelar ke-11 Thomas Cup
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia