Silakan Nikmati, Percayalah Semua Ini Durian Jatuh, Haahaa..

Silakan Nikmati, Percayalah Semua Ini Durian Jatuh, Haahaa..
Musim Durian: Sejumlah titik di Balikpapan dibanjiri durian. Foto: FUAD MUHAMMAD/KALTIM POST/JPNN.com

Dia bercerita, selama ini durian yang beredar di Balikpapan hanya dipasok dari tiga lokasi. Di antaranya, Banjarmasin, Palu, dan Melak.

Kardi menuturkan, setiap durian dari ketiga lokasi tersebut memiliki perbedaan jenis. Misalnya, Palu yang terkenal dengan durian montong. Tentu berbeda dengan durian asal Melak.

“Kalau durian Palu baru musim pada awal tahun, biasanya Januari sampai Februari. Jadwal panen selama tiga bulan dalam satu tahun,” katanya.

Durian asal Palu merupakan tumpuan utama penjualan kiosnya. Melihat kualitasnya yang jauh lebih baik, harganya pun jauh berbeda dibanding durian lokal. “Jualnya diukur per kilogram. Saat mahal bisa mencapai Rp 50 ribu per kilo. Paling murah Rp 35 ribu per kilo. Kalau durian lokal ini yang sambil mengisi masa luang panen dari Palu,” ujarnya.

Menurut dia, selama ini konsumen yang membeli juga tidak memilih. Hanya tinggal mengikuti musim panen alias ketersediaan. Misalnya sekarang yang ramai musim durian Melak. Beberapa bulan mendatang berubah karena jadwal panen durian Palu.

“Apa yang ramai saat itu, ya, mereka beli saja. Walau durian Palu datang dengan harga jauh lebih mahal, ada saja yang beli. Mereka sudah paham karena perbedaan kualitas,” sebutnya.

***

Durian Melak adalah satu dari sekian jenis durian yang dikenal konsumen Kaltim. Jika sedang musim durian, buah kebanggaan warga lokal ini harus bersaing sikut untuk merayu lidah dan kocek konsumen.

Durian jatuh paling banyak dicari karena katanya rasanya lebih enak dibanding durian hasil petikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News