Simak, Catatan Kritis dan Rekomendasi FSGI pada Momen Hardiknas 2021

Simak, Catatan Kritis dan Rekomendasi FSGI pada Momen Hardiknas 2021
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Padahal ini hanya “kemalasan berpikir mencari terobosan lain” dan dapat menimbulkan permasalahan lain, misalnya ledakan kasus covid-19 jika pembukaan sekolah tidak disertai kesiapan dan perlindungan berlapis untuk peserta didik dan pendidik. Sudah banyak kasus covid setelah satuan pendidikan menggelar PTM,” ujar Heru.

FSGI, menurut Heru, menilai kebijakan pendidikan yang dibuat untuk mengatasi PJJ kurang berhasil karena hanya bersifat umum dan cenderung menyeragamkan tanpa melihat kesenjangan yang begitu lebar dan tidak memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah.

“Peran Kepala Sekolah dalam mengatasi PJJ tidak mampu mengelola sekolah secara khas sesuai kondisi masing-masing. Jadi, para guru yang kebingungan dalam melayani PJJ tidak mendapatkan bantuan, dukungan dan solusi dari Kepala Sekolahnya,” ungkap Wakil Sekjen FSGI Mansur.

Rekomendasi

FSGI merekomendasikan beberapa hal terkait berbagai permasalahan pendidikan di masa pandemi sebagai berikut:

Pertama, FSGI mendorong Kemendikbud bersinergi dengan Dinas-Dinas Pendidikan Daerah untuk memastikan terlaksanananya proses pembelajaran antara siswa dan guru dengan berbagai model dan cara sesuai disparitas wilayah, potensi dan kesiapan sekolah.

Kemendikbud membuat skenario yang jelas dan terpantau untuk masing-masing sekolah. Tidak lagi diserahkan kepada tim Covid secara global dalam satu kabupaten/kota;

Kedua, FSGI mendorong Kemendikbud bekerjasama dengan Dinas Dinas Pendidikan Daerah harus melakukan pemetaan yang jelas tentang efektifitas BDR di wilayah perkotaan dan Pedesaan.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memberikan catatan kritis dan rekomendais terkait penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi sejak 2020 – 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News