Simak Kata Pakar soal Kecepatan Virus Corona yang Bikin Ahli Kewalahan

Simak Kata Pakar soal Kecepatan Virus Corona yang Bikin Ahli Kewalahan
Mikrograf elektron berwarna yang dipindai dari sel apoptosis (merah) yang terinfeksi partikel virus corona (kuning). Foto: ANTARA FOTO/ReutersHandout- NIAID

Masyarakat harus bisa menerima bahwa mereka tidak bisa lagi hidup normal kembali seperti semula pascapandemi COVID-19.

"Bagaimana cara cerdas menata kehidupan Normal Baru atau New Normal adalah kebiasaan-kebiasaan positif baru seperti kerja dari rumah, menggunakan masker dan menjaga jarak yang sudah dilakukan untuk bertahan selama pandemi COVID-19. jangan ditinggalkan," kata Mohamad Amin.

Selain itu Guru besar Biologi itu juga menambahkan bahwa masyarakat harus cerdas dengan memiliki wawasan ilmu dan pengetahuan, percaya diri atas ilmu yang diperoleh dan selalu mencari serta mengeksplorasi wawasan baru agar dapat berinovasi dan lebih produktif.

Kendati demikian, lanjut dia, program kebijakan dalam menangani dan mencegah meluasnya penyebaran COVID-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menjaga jarak sosial harus tetap dilanjutkan.

"Target saat ini bukan memberantas virus melainkan menekan jumlah orang yang terinfeksi bersamaan serendah mungkin. Kalau nanti makin banyak yang terinfeksi maka pelayanan kesehatan di Indonesia akan sangat kewalahan, dan kalau yang terinfeksi COVID-19. Tidak segera mendapat pelayanan kesehatan maka proses penyembuhannya tidak cepat," ujar Mohamad Amin. (antara/jpnn)

Masyarakat dianjurkan bisa menerima bahwa tidak bisa lagi hidup normal seperti sebelum pandemi virus corona.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News