Simak Nih, Kapolri Buka Data Soal ISIS di Indonesia

Simak Nih, Kapolri Buka Data Soal ISIS di Indonesia
Kapolri Badrodin Haiti. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memgingatkan bahwa pengaruh gerakan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) terhadap Indonesia masih cukup tinggi. Indikatornya adalah meningkatnya jumlah WNI yang berangkat ke Suriah, Iraq untuk bergabung dengan kelompok tersebut.

“Aksi teror yang terjadi di beberapa belahan dunia patut diwaspadai di Indonesia," kata Kapolri Badrodin saat rapat kerja di komisi III DPR, Rabu (20/4).

Ia menilai ada kemungkinan berbagai teror di luar negeri punya efek domino, bahkan bisa ditiru untuk dilakukan di Indonesia atau sebagai motivasi bagi kelompok teroris dalam negeri melakukan hal yang sama sebagai bentuk partisipasi dan kebersamaan.

Kapolri membuka data hasil penyelidikan bahwa WNI yang diduga saat ini berada di Suriah-Iraq bergabung dengan ISIS termasuk yang telah meninggal dunia sebanyak 483 orang, 174 orang pria dewasa, 43 orang wanita dewasa dan 40 orang anak-anak.

Sementara yang belum teridentifikasi berdasarkan sumber dari media sosial dalam bentuk video dan foto yang saat ini diduga kuat bergabung pada konflik di Suriah-Iraq sebanyak 166. “155 orang pria dewasa, 1 orang wanita dewasa dan 10 orang anak laki-laki,” ujarnya.

Ia juga melaporkan dari hasil penyelidikan, tercatat ada 60 orang WNI telah meninggal dunia pada konflik Suriah-Irak. bahkan ada puluhan orang WNI terdeteksi akan berangkat ke negara konflik tersebut.

“76 orang WNI berencana untuk berangkat ke Suriah-Irak, 43 orang WNI diduga telah kembali ke Indonesia setelah bergabung dengan kelompok ISIS yang terlibat dalam konflik Suriah-Irak,” ungkapnya.

Selain itu, ada 250 orang WNI diduga akan menuju Suriah-Iraq, dideportasi kembali ke Indonesia oleh beberapa negara seperti Turki (206 orang), Malaysia (30 orang) dan Singapura (14 orang). (fat/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News