Simak, Penjelasan MUI soal Puasa Arafah

Simak, Penjelasan MUI soal Puasa Arafah
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menjelaskan soal Puasa Arafah. Ilustrasi Foto: ANTARA/Aji Cakti

jpnn.com, JAKARTA - Umat Islam disunahkan melaksanakan ibadah Puasa Arafah pada Kamis (30/7) atau sehari sebelum Idul Adha, sebagaimana puasa Tarwiyah pada Rabu ini.

Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh.

"Sebagai wujud ikhtiar batin dalam pencegahan COVID-19, umat Islam diimbau untuk Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah pada Rabu dan Kamis besok, tanggal 8 dan 9 Zulhijah," kata Niam kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan hari-hari menjelang Idul Adha di bulan Zulhijah 1441 H ini bertepatan dengan penghujung Juli 2020, merupakan kesempatan yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amalan-amalan sunah.

Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia itu juga mengingatkan dalam momentum beribadah Idul Adha, penting bagi umat dan masyarakat untuk berdoa agar musibah COVID-19 dapat segera berakhir.

Niam mengatakan pelaksanaan Puasa Tarwiyah pada Rabu bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji umat Islam di Tanah Suci, Arab Saudi.

Kemudian terdapat Puasa Arafah yang waktunya juga sama dengan waktu berhaji.

Banyak ulama sepakat bahwa Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan bentuk solidaritas umat Islam yang sedang tidak berhaji menilik ibadah haji tergolong berat dilaksanakan.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menjelaskan soal Puasa Arafah jelang Idul Adha, sebagaimana Puasa Tarwiyah hari ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News