Simak! Penjelasan Panglima TNI
jpnn.com - JOGJAKARTA - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, saat ini tim teknis sedang mematangkan detail SOP (prosedur operasi standar) pengamanan bersama di perairan tiga negara; Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
Namun, operasi sementara bakal segera berjalan selama pembahasan tersebut. ’’Kami targetkan SOP sudah harus jadi bulan ini,’’ ungkapnya usai pertemuan Gedung Agung, Jogjakarta, kemarin.
Dia mengatakan, poin-poin yang dihasilkan merupakan solusi efektif untuk menyempitkan ruang gerak perompak. Sekaligus, meningkatkan efisiensi dalam operasi penyelamatan.
Dalam poin kedua kesepakatan disebutkan bahwa penyelamatan kapal di wilayah tiga negara bakal dilakukan berdasarkan kedekatan.
’’Jadi, misalnya kapal TNI sedang patroli di wilayah RI dekat perbatasan Filipina. Sedangkan, ada kapal yang mengirimkan sinyal SOS dari wilayah Filipina. Kami sebagai yang terdekat bisa langsung merespons dengan dasar kemanusiaan,’’ ungkapnya.
Hal tersebut sebenarnya juga sama dengan skema hot pursuit (pengejaran genting). Saat kapal TNI mengejar perompak yang melewati batas Filipina, TNI bisa meminta izin untuk masuk ke wilayah tersebut. ’’Yang penting, kami beritahukan secara berkala posisi kami,’’ jelasnya.
Kemarin ketiga menlu dan panglima angkatan bersenjata juga disambut Presiden Joko Widodo. Selain Menlu RI dan Panglima TNI, hadir pula Menlu Malaysia Anifah Aman, Panglima Malaysia Jenderal Zulkifeli Mohammad Zin, Menlu Filipina Jose Rene Almendras, dan Pelaksana Panglima Filipina Laksamana Muda Caesar C.Taccad. (bil/sof/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa