Simak Pesan Bu Susi Dalam Gerakan Pandu Laut Nusantara

Simak Pesan Bu Susi Dalam Gerakan Pandu Laut Nusantara
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Foto dok humas

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memandu Gerakan Pandu Laut Nusantara untuk merayakan HUT RI ke-73 tahun.

Acara ini dilakukan dilebih dari 76 lokasi pantai dari Aceh sampai Papua di seluruh Indonesia. Gerakan Menghadap Laut ini merupakan gerakan kepedulian laut terbesar yang pernah ada di Indonesia yang dilakukan secara sukarela serta melibatkan lebih dari 20 ribu orang.

“Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya, gerakan ini sebagai bagian dari komitmen kami mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan pada 2025,” ucap Susi.

Susi menilai gerakan menghadap laut menunjukan kepedulian masyarakat pada laut Indonesia, di mana aksi ini menjadi salah satu gerakan penting dalam menunjang target Bangsa sebagai Poros Maritim Dunia. 

“Kami melihat kepedulian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia yang bergerak sukarela di 76 titik dan 28 kapal bergabung di titik titik berbeda” ucap Susi.

Ibu tiga anak ini juga mengucapkan terima kasih atas bantuan para pihak yang ikut dalam menyukseskan Gerakan Menghadap Laut, di antaranya kelompok masyarakat, komunitas masyarakat adat, nelayan, mahasiswa dan kelompok-kelompok pemerhati lingkungan termasuk kelompok swasta pelaku wisata, musisi, seniman dan public figure ikut dalam Gerakan Menghadap Laut.

“Indonesia harus merdeka dari sampah plastik, pemerintah harus lebih serius dalam melarang penggungaan plastik sekali pakai. Kegiatan hari ini adalah upaya membangun gerakan kerelawanan oleh masyarakat Indonesia untuk merdeka dari sampah plastik. Keswadayaan masyarakat hari ini dalam bersama merawat laut adalah bagian dari kekuatan bersama untuk merawat Indonesia,” ucap Bustar Maitar, Ketua Umum Pandu Laut Nusantara.

Kegiatan ini digerakkan langsung oleh Sekretariat Pandu Laut Nusantara, Yayasan EcoNusa bersama kelompok-kelompok masyarakat secara swadaya di seluruh Indonesia. Diharapkan dapat menjadi ajang edukasi efektif bagi masyarakat pesisir akan kerugian dan bahaya membuang sampah ke laut.

Jumlah sampah yang terkumpul di tiap tempat berbeda-beda. Sampah tersebut kemudian diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk dikelola secara tepat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News