Simpati untuk Chaves dari Pelosok Bumi

Simpati untuk Chaves dari Pelosok Bumi
Warga Jakarta di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/4) malam dengan menyalakan lilin untuk mengenang Presiden venezuela Hugo Chavez yang meninggal akibat kaneker. Foto: Ade Sinuadji/JPNN
Rasa kehilangan juga muncul dari Brazil. Presiden Brazil Dilma Rousseff menyebut mendiang sebagai seorang pemimpin besar Amerika Latin. Menurut Dilma, Chavez adalah sosok penting bagi Amerika Latin dan menjadi sahabat bagi rakyat Brazil. Venezuela dan Brazil memiliki kemiripan latar belakang sosio ekonomi dan belakangan ideologi kedua negara berada dalam langkah sama.

Reaksi serupa ditunjukkan Presiden Bolivia Evo Morales. "Kami sedih atas kepergian Presiden Hugo Chavez," katanya.

Morales sejak kemunculannya pertama kali di tampuk tertinggi pemerintahan Bolivia memiliki kemiripan dengan Chavez. Mulai dari sikap dan ideology hingga gaya kepemimpinannya. Morales menyatakan kehilangan yang teramat sangat atas kepergian sahabatnya itu.

Sekutu Chavez di Ekuador menyatakan sulit mencari sosok penggantinya bagi Amerika Latin. Presiden Ekuador Rafael Correa menyebut kematian Chavez adalah kehilangan besar bagi Amerika Latin. "Sosoknya bagi Amerika Latin tak bisa digantikan," katanya. Bagi Ekuador, Chavez memiliki peran penting dalam memberikan aspirasi pemerintahan dan sikap negara terhadap ekspansi pengaruh Amerika Serikat.

PRESIDEN Venezuela mangkat setelah bertarung dengan kanker selama dua tahun. Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro ditetapkan sebagai pejabat interim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News