Simpati untuk Chaves dari Pelosok Bumi

Simpati untuk Chaves dari Pelosok Bumi
Warga Jakarta di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/4) malam dengan menyalakan lilin untuk mengenang Presiden venezuela Hugo Chavez yang meninggal akibat kaneker. Foto: Ade Sinuadji/JPNN
PRESIDEN Venezuela mangkat setelah bertarung dengan kanker selama dua tahun. Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro ditetapkan sebagai pejabat interim pengganti Chavez. Mantan sopir truk ini akan melanjutkan kepemimpinan Venezuela pasca Chavez tiada.

Kemarin, sesaat setelah Chavez mangkat, simpati beragam dari penjuru dunia langsung marak, termasuk dari Indonesia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Chavez sebagai sosok kuat dan luar biasa. Menurutnya, Chavez memiliki peran penting dalam hubungan Moskow dengan Karakas. "Dia adalah sosok kuat dan luar biasa yang selalu melihat masa depan dan menetapkan tujuan tertinggi bagi dirinya," ujar Putin dalam telegram belasungkawanya.

Hubungan Moskow-Caracas memang terjalin mesra oleh kedekatan ideologis kedua negara. Walau tak bisa hadir dalam pemakaman, rencananya, Putin akan mengirimkan para petingginya untuk penghormatan terakhir kepada Chavez.

Simpati serupa muncul dari Beijing. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menyebut Chavez adalah sahabat bagi rakyat tirai bambu. "Presiden Hugi Chavez telah memiliki peran penting dalam hubungan persahabatan dan kerja sama antara Tiongkok dan Venezuela," katanya.

PRESIDEN Venezuela mangkat setelah bertarung dengan kanker selama dua tahun. Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro ditetapkan sebagai pejabat interim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News