Sinarmas Gundah Hadapi Tudingan Dumping AS

Sinarmas Gundah Hadapi Tudingan Dumping AS
Sinarmas Gundah Hadapi Tudingan Dumping AS
JAKARTA- Managing Directors Sinarmas Gandhi Sulistiyanto berharap masalah tudingan dumping terhadap dua perusahaan kertas dalam negeri PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Pindo Delli Pulp and Paper bisa dibicarakan dalam forum World Trade Organization (WTO). "Sebenarnya ini masalah persaingan dagang yang tidak sehat. Karena itu, kami sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah, untuk menyelesaikan persoalan ini. Kalau bisa dibawa ke forum WTO," kata Gandhi kepada JPNN di Jakarta, Rabu (7/10).

Seperti diketahui, kedua perusahaan kertas yang masih anak perusahaan Sinarmas itu kembali mendapat tudingan dumping, dan menerima subsidi dari negara (counterfilling) dari US International Trade Commision (US-ITC).  Soal ini, US-ITC telah mengeluarkan petisinya pada 23/9 lalu. Ini merupakan tuduhan dumping dan penerima subsidi negara itu untuk kedua kalinya dalam kurun 5 tahun terakhir bagi Tjiwi Kimia dan Pindo Delli.  Sebelumnya, US ITC juga melakukan tuduhan serupa pada tahun 2006. Namun, tuduhan itu dicabut pada 23 November 2007.

Pencabutan tuduhan itu dikarenakan US ITC tidak mampu membuktikan tuduhan dumping atau tuduhan subsidi yang disangkakan. Selain itu US ITC juga tidak bisa membuktikan adanya kerugian terhadap industri domestik di pasar AS."Kami sudah cukup jengah menghadapi tudingan seperti ini. Karena itu, kami berharap pemerintah ikut turun tangan untuk menengahi persoalan ini,"Gandhi menegaskan.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta kepada Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan (Depdag) Gusmardi Bustami untuk dapat meneyelesaikan masalah ini. “Masalah ini harus dibawa ke atas, yakni ke tingkat menteri ataupun hingga ke WTO untuk melindungi investasi kita. Himbauan kami sebaiknya pemerintah untuk tetap mem-backup kami hingga ke tingkat internasional,” ujarnya.

JAKARTA- Managing Directors Sinarmas Gandhi Sulistiyanto berharap masalah tudingan dumping terhadap dua perusahaan kertas dalam negeri PT Pabrik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News