Sindiran Demokrat Mengarah ke PDIP, Begini Reaksi Hasto

Partai berlambang banteng itu juga belum resmi mengusung Safaruddin.
"Apalagi kemudian muncul nama-nama Pak Sekda. Kemudian muncul nama Pak Djarot diusulkan, kemudian Ferdinand Awang Faruk itu juga dicalonkan, Pak Safaruddin. Kami belum mengambil keputusan," ujar dia.
Karena itu, Hasto membantah partainya sebagai partai tertentu yang hendak mengkriminalisasi Jaang.
"Jadi kalau ada upaya-upaya terjadi beberapa hal pemaksaan, kami tidak pernah memaksa, kami justru sering dipaksa di masa orde baru dan kami diam," ungkapnya.
Namun Hasto mengakui, partainya pernah menjalin komunikasi ke Jaang menghadapi Pilkada Kaltim.
Ketika itu, partai mengutus Djarot Saiful Hidayat sebagai Ketua DPD PDIP Kaltim menemui Jaang.
Namun komunikasi dilakukan dengan cara elegan. Hasto memastikan, tidak ada unsur paksaan ketika berkomunikasi dengan Jaang terkait Pilkada Kaltim.
"Pak Djarot sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD yang saat itu bertemu dengan Jaang. PDIP tidak suka memaksa, semuanya harus dengan proses yang baik," tandas dia. (mg1/jpnn)
Partai Demokrat merasa dikriminalisasi polisi setelah sebelumnya kadernya Syaharie Jaang menolak berpasangan dengan Safaruddin.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- Pramono Minta Dikritik Selama Menjabat Sebagai Gubernur DKI
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Pengacara Sebut Keterangan Saksi Tak Ungkap Uang Suap dari Hasto
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto