Sindiran Demokrat Mengarah ke PDIP, Begini Reaksi Hasto
Partai berlambang banteng itu juga belum resmi mengusung Safaruddin.
"Apalagi kemudian muncul nama-nama Pak Sekda. Kemudian muncul nama Pak Djarot diusulkan, kemudian Ferdinand Awang Faruk itu juga dicalonkan, Pak Safaruddin. Kami belum mengambil keputusan," ujar dia.
Karena itu, Hasto membantah partainya sebagai partai tertentu yang hendak mengkriminalisasi Jaang.
"Jadi kalau ada upaya-upaya terjadi beberapa hal pemaksaan, kami tidak pernah memaksa, kami justru sering dipaksa di masa orde baru dan kami diam," ungkapnya.
Namun Hasto mengakui, partainya pernah menjalin komunikasi ke Jaang menghadapi Pilkada Kaltim.
Ketika itu, partai mengutus Djarot Saiful Hidayat sebagai Ketua DPD PDIP Kaltim menemui Jaang.
Namun komunikasi dilakukan dengan cara elegan. Hasto memastikan, tidak ada unsur paksaan ketika berkomunikasi dengan Jaang terkait Pilkada Kaltim.
"Pak Djarot sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD yang saat itu bertemu dengan Jaang. PDIP tidak suka memaksa, semuanya harus dengan proses yang baik," tandas dia. (mg1/jpnn)
Partai Demokrat merasa dikriminalisasi polisi setelah sebelumnya kadernya Syaharie Jaang menolak berpasangan dengan Safaruddin.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Respons Hasto PDIP soal Duet Anies - Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Tidak Disangka
- Soal Presidential Club, Djarot PDIP: Prabowo Kurang Pede Mengemban Tanggung Jawab
- Temui SBY, Sudaryono Dapat Restu Demokrat untuk Pilgub Jateng?
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Info Terkini dari PDIP soal Bakal Cagub DKI Jakarta
- Sambut Baik Putusan MK, Syarief Hasan: Saatnya Semua Komponen Bangsa Bersatu