Sinergi Pengentasan Kemiskinan, Kementan - BKKBN Segera MoU

Sinergi Pengentasan Kemiskinan, Kementan - BKKBN Segera MoU
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi (kanan). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan) Syukur Iwantoro menerima kunjungan Deputi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof Muhammad Rizal Martua Damanik di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu (4/4/2018). Hadir pada pertemuan ini Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi.

Pada pertemuan tersebut, Prof. Rizal mengungkapkan BKKBN memiliki program Kampung Keluarga Berencana (KB) yang eksistensinya untuk mengejewantahkan Program Nawacita yakni pengentasan kemiskinan.

Kehadiran Kampung KB di setiap provinsi untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi dan kesehatan keluarga.

“Kalau dua hal ini teratasi, maka kemiskinan dapat ditekan bahkan dituntaskan,” demikian ungkapnya.

Karena itu, Prof. Rizal menegaskan perlunya sinergi antara Kementan dengan BKKBN karena Program Kampung KB diprioritaskan untuk desa yang padat penduduk dan mayoritas miskin. Masyarakat desa tentunya sebagian besar berprofesi petani.

“Jadi, dengan bantuan Kementan misalnya bibit tanaman pepaya, unggas, dan komoditas lainnya, Kampung KB bersama perguruan tinggi akan mendampingi masyarakat agar budidaya berhasil dan mengolahnya untuk menghasilkan pangan bernilai gizi tinggi,” tegasnya.

“Tak sampai di situ, di Kampung KB masyarakat juga dilatih agar bisa hasilkan pangan olahan bernilai ekonomi bagi keluarga. Jika ini jalan, persoalan kemiskinan bisa ditekan banyak,” tambahnya.

Terkait hal ini, Sekjen Kementan Syukur Iwantoro menyambut positif dan menginginkan agar segera diadakan MoU antara Menteri Pertanian dengan Kepala BKKBN.

BKKBN punya program Kampung Keluarga Berencana sebagai pengejawentahan Program Nawacita yakni pengentasan kemiskinan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News