Singapura Masih Andalkan Pelancong Indonesia
”Kami tahu, orang Indonesia sebenarnya tidak suka hotel yang mewah. Mereka lebih memilih hotel yang lebih murah untuk menghemat uangnya supaya bisa belanja di Singapura,” ungkap Shamila.
STB tahun ini memprediksi penerimaan dari sektor pariwisata tumbuh stagnan atau paling bagus dua persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Yakni, SGD 22 miliar hingga SGD 24 miliar.
Shamila menuturkan, tahun lalu okupansi hotel di Singapura yang rata-rata bisa mencapai 90 persen turun menjadi 80 persen. Hotel Ibis Styles Singapore on MacPherson baru dibuka pada April 2016.
Pada bulan pertama pembukaan, okupansi tercatat sebesar 50 persen. Hingga September, tingkat keterisiannya naik perlahan hingga bisa di atas 60 persen.
”Tahun ini target kami 80 persen. Sebenarnya angka 90 persen saja sudah termasuk rendah untuk ukuran okupansi di Singapura. Tapi, dua tahun belakangan kan ada perubahan karena masalah ekonomi global,” lanjut dia. (sof)
SINGAPURA – Industri perhotelan Singapura kembali menggenjot pasar wisatawan mancanegara. Setelah tahun lalu dirundung masalah perlambatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Permudah Akses Pelayaran di IKN, BKI Berkolaborasi dengan PT DLU
- Terima Kunjungan Husin Bagis, Menaker Ida: Saya Ingin Penempatan PMI Berjalan Baik
- Kriminalisasi Bisa Menghambat Bisnis BUMN
- Relawan Bakti BUMN-PNM Tumbuhkan Asa di Nepal Van Java
- EV-DCI 2024 Diluncurkan, Siap Bangun Ekosistem Ekonomi Digital
- Dukung IFFINA 2024, Menteri Teten Tekankan Pentingnya Peningkatan Kualitas Industri Furnitur