Singo Edan Krisis Penjaga Gawang

jpnn.com - MALANG - Arema Cronus mengalami krisis penjaga gawang. Praktis hanya Kadek Wardana penjaga gawang yang tersisa di tim berjuluk Singo Edan. Tak ayal, Pelatih Arema Suharno mulai kelimpungan dan berusaha mencari penjaga gawang alternatif.

Kondisi itu (krisis penjaga gawang) di skuad Arema terjadi, setelah penjaga gawang dua bersaudara Achmad Kurniawan dan Kurnia Meiga berhalangnya mengawal gawang Singo Edan.

Kurnia Meiga harus memperkuat Timnas senior dan kakaknya Achmad Kurniawan dalam kondisi sakit. "Ya, kami butuh penjaga gawang," ujar Suharno.

Sempat terbersit untuk menaikkan Utam Rusdiana ke tim senior. Namun, Suharno mengaku tak bisa memaksa, karena tenaga Utama Rusdiana juga dibutuhkan di tim Arema U-21. "Kalau Utam kita naikkan ke tim senior, tim U-21 yang kelimpungan," kata Suharno.

Karena tidak ada pilihan, Suharno pun meminta Kadek mengisi posisi Kurnia Meiga, sembari menunggu AK (Achmad Kurniawan) pulih dari sakit. "Kita tahu ini berat bagi Kadek karena harus sendirian," tutur pelatih 54 tahun berlisensi AFC itu.

Ya, pekerjaan Kadek kini lebih berat. Dia harus berjibaku sendirian mengawal gawang Singo Edan. Itu seperti terlihat dalam sesi latihan skuad tim kebanggaan Aremania kemarin. Kadek terlihat sendirian menjadi sasaran tembak teman-temannya di bawah mistar gawang.

Saking lelahnya, kiper asal Pulau Dewata, Bali, itu tak segan meminta rekannya Benny Wahyudi untuk menggantikan posisinya. "Benny coba kamu gantian yang jadi kiper," celetuk Kadek seraya menghela nafas panjang.

Namun, Kadek tetap terlihat senang. Maklum, dia akan menjadi kiper utama Arema dalam laga uji coba kontra Pusamania Borneo FC nanti. Pasalnya, tidak mudah bisa menjadi kiper utama di skuad berlogo kepala Singa itu.