Sisa P1 Bakal Menggunakan Sistem Marketplace, Guru Lulus PG PPPK Makin Waswas

Sisa P1 Bakal Menggunakan Sistem Marketplace, Guru Lulus PG PPPK Makin Waswas
Ketum FGHNLPSI Heti Kustrianingsih bersama anak didiknya yang meraih prestasi. Foto dok. FGHNLPSI for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih mengungkapkan kekhawatirannya dengan nasib prioritas satu (P1).

Dia pesimistis guru lulus PG atau P1 akan terangkut seluruhnya di seleksi PPPK guru 2023, apalagi sudah ada sinyal dari Kemendikbudristek.

Dalam rapat kerja gabungan Komisi X DPR RI pada Rabu (24/5), Menteri Nadiem Makarim (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dan Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani sama-sama menyampaikan bahwa pengangkatan P1 menjadi PPPK tidak akan tuntas tahun ini.

Hal itu dilihat dari minimnya jumlah formasi yang diusulkan pemda. Tercatat usulan yang masuk di e-formasi hingga 7 Mei hanya 278.102 atau 46 persen dari total kebutuhan PPPK guru 2023 sebanyak 601.174.

"Mas Menteri dan Bu Nunuk saja bilang tidak semua P1 yang akan terakomodasi, padahal hanya tersisa 62.546," kata Heti kepada JPNN.com, Kamis (25/5).

Yang menyedihkan kata Heti, guru P1 PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan) paling terdampak, karena bakal banyak tidak terakomodasi.

Heti mengungkapkan jika P1 PKWU banyak tersisa, otomatis mereka akan mengikuti seleksi ASN dengan sistem baru.

Walaupun belum memahami betul sistem baru tersebut, tetapi Heti melihat ada jebakan Batman di dalamnya.

Rencana Mendikbudristek Nadiem Makarim menggunakan sistem marketplace untuk sisa P1 membuat guru lulus PG PPPK makin waswas. Oh Tuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News