Sisi Politis Anjing-Anjing Gedung Putih

Elus Gukguk, Presiden Rileks, Perang Nuklir pun Batal

Sisi Politis Anjing-Anjing Gedung Putih
Sisi Politis Anjing-Anjing Gedung Putih
SEOLAH menjadi tradisi, hampir setiap penguasa Gedung Putih selalu memiliki hewan peliharaan. Kebanyakan anjing. Kini, gukguk kepresidenan itu identik dengan simbol politik sang penguasa.

Anjing-anjing kepresidenan, menurut The Christian Science Monitor, adalah senjata politik yang cukup ampuh. "Bagi penghuni Oval Office yang lalu, mereka (anjing-anjing kepresidenan) berjasa sebagai pengalih perhatian media, penguat citra, bahkan sarana pemulus kebijakan luar negeri," tulis media AS tersebut akhir pekan lalu.

Pada masa Herber Hoover, misalnya. King Tut, anjing peliharaan Hoover, dijuluki sebagai konsultan kampanye. Konon, berkat anjing polisi Belgia itu, dia berhasil memenangkan Pemilu 1928. Penyebabnya adalah foto "mesra" Hoover dengan King Tut. Dalam foto tersebut, Hoover tersenyum lebar sambil memeluk King Tut. Foto itu lantas disebarluaskan ke seantero AS.

Sukses! Dalam sekejap, sosok Hoover yang keras langsung berubah menjadi politikus yang lembut dan penyayang. Itulah bukti kekuatan anjing kepresidenan sebagai penguat citra politik seorang tokoh.

SEOLAH menjadi tradisi, hampir setiap penguasa Gedung Putih selalu memiliki hewan peliharaan. Kebanyakan anjing. Kini, gukguk kepresidenan itu identik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News