Siswa MTs dan MA Bekasi Diajak Bertanggung Jawab dan Melek Digital

Siswa MTs dan MA Bekasi Diajak Bertanggung Jawab dan Melek Digital
Pelajar MTs dan MA di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, menerima edukasi literasi digital pada Rabu (14/6). Foto: GNLD Siberkreasi

jpnn.com, BEKASI - Pelajar MTs dan MA di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, diajari tentang hak dan tanggung jawab dalam bermedia sosial.

Edukasi itu disampaikan dalam kegiatan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Rabu (14/6).

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kota Bekasi Achmad Zainal Muttaqien mengatakan saat berada di dunia digital, tindakan yang dilakukan haruslah dengan penuh kesadaran, mengedepankan kejujuran, serta melakukan hal yang bernilai manfaat bagi kemanusiaan dan kebaikan.

Selain itu, kaya dia, konten negatif yang isinya melanggar kesusilaan, perjudian, menghina dan mecemarkan nama baik, pemerasan, bullying, juga berita bohong, harus dihindari.

“Kita harus memahami kelebihan dan kekurangan orang lain dan jangan sampai bertindak menyakiti orang lain serta kita wajib menghormati teman sejawat. Kita harus apresiasi kelebihan orang lain sedangkan untuk kekurangannya kita motivasi, jangan sampai kita memunculkan rasa takut untuk orang lain. Perbedaan bukan hal yang buruk tapi dengan perbedaan akan mewarnai hidup kita,” sebutnya.

Dosen Universitas Bina Nusantara Daru Wibowo memaparkan masalah yang dapat timbul di dunia digital, yakni risiko hukum yang terjadi ketika melanggar Undang-undang, kejahatan yang timbul lantaran menggunakan platform yang tidak pas, teknologi berupa sisipan malware, serta sosial yang berlaku ketika ada etika yang dilanggar saat berinteraksi dengan orang lain di internet.

Karena itu, Daru memberikan tip aman di dunia digital, yakni pastikan semua akun memakai password, batasi penggunaan komputer bersamaan ataupun wifi gratis, hindari pertemanan, dan kurangi hoaks dengan prinsip saring sebelum sharing.

“Dalam prinsip keamanan digital, kalau akun kita tidak dikunci akan mudah ke luar masuk tetapi orang lain juga mudah masuk. Sedangkan keamanan yang ketat agak repot tetapi menjadi aman. Kurangi kenyamanan kita yang penting aman,” ujar Daru.

Aktivitas di ruang digital harus dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News