Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas

"[Misalnya] anestesi operasi di rumah sakit itu kan yang namanya operasi darurat itu kan ada terus, belum lagi yang terjadi di UnDip ini menyebabkan kegaduhan ini karena rumah sakitnya sendiri membuka kamar operasi dua puluh empat jam," katanya.
"Bukan hanya gawat darurat loh. Kamar operasinya dibuka 24 jam alasannya untuk menurunkan angka waiting list yang untuk dioperasi."
Tuduhan kamar operasi 24 jam juga pernah dilayangkan oleh dr Zainal Muttaqin, seorang Guru Besar Bedah Saraf FK Universitas Diponegoro Semarang dalam video Youtube.
Dalam video tersebut dr Zainal menuduh RSUP Dr Kariadi membuka layanan kamar bedah 24 jam untuk meningkatkan jumlah pendapatan.
"Sumber pendapatan RS terbesar selain dari farmasi obat-obatan adalah kamar bedah. Sehingga munculah surat edaran itu. RS Kariadi adalah tempat di mana ada 1.055 orang PPDS UNDIP," ujar dr Zainal dalam siaran tanggal 8 September 2024 tersebut.
Pihak RSUP Dr Kariadi membantah tuduhan ini, seperti dikutip Detik.
"Lihat dong masyarakat kalau ada kegawatan ke mana, operasi pun sama ada yang buka 24 jam, jadi bukan overload ya," jelas Manajer Hukum dan Humas RS Kariadi, Vivi Vira Virdianti.
Dokter Prijo mengatakan ia tidak dapat membayangkan kondisi dokter residen yang tidak dibayar, tapi tetap harus stand by di ruang operasi dalam jangka waktu yang lama.
Meninggalnya siswa pendidikan spesialis akibat bunuh diri di Semarang turut mencerminkan seberapa rentan posisi mereka dalam sistem pendidikan kedokteran
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Segera Disidang, 3 Tersangka Kasus Perundungan Dokter Aulia Belum Ditahan
- 3 Tersangka Kasus Pemerasan-Perundungan Dokter Aulia Risma Akan Disidang
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS