Siswa SDLB Dipasung

Siswa SDLB Dipasung
Siswa SDLB Dipasung

jpnn.com - BANYUWANGI - Nasib tragis menimpa Adi Purwanto. Siswa kelas I Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, itu dikirim keluarganya ke salah satu yayasan yang melayani rehabilitasi jiwa di Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Ketika di sana, Adi justru dipasung. Padahal, bocah 14 tahun tersebut tidak mengalami gangguan jiwa.

Kondisi menyedihkan itu diungkap Kepala SDLBN Tamanagung Sulistiyo kemarin (22/3). “Adi hanya menderita tunagrahita (keterbelakangan mental) dan anaknya pendiam,” ujarnya.

Selama menjadi siswanya, lanjut Sulistyo, Adi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan jiwa. Siswa tersebut bisa mengikuti pelajaran seperti siswa lain. “Adi itu siswa pindahan. Sebelumnya, dia bersekolah di madrasah,” katanya.

Sulistyo bersama dengan istrinya sempat melihat kondisi Adi di tempat rehabilitasi jiwa di Kecamatan Bangorejo tersebut. Saat itu dua kaki Adi dirantai ke salah satu tiang bangunan. “Katanya pengurus, (Adi) diikat dengan rantai karena dia mau lari,” jelasnya. Tentu, kondisi itu membuat keluarga sedih.

Adi dibawa keluarganya ke rehabilitasi jiwa di wilayah Kecamatan Bangorejo sejak Selasa (18/3). Langkah tersebut dilakukan karena Adi sering menunjukkan sikap aneh, yakni marah-marah di rumah. “Biasanya itu gak suka marah-marah,” ucap Hariyono, ayah kandung Adi.

Hariyono dan Lilik, istrinya, menolak berkomentar panjang soal kondisi anak sulungnya. Yang jelas, bapak empat anak itu menyatakan tidak tega melihat anaknya menjalani rehabilitasi jiwa tersebut. Menurut dia, sikap Adi berubah setelah dituduh membakar dua mobil di Dusun Lidah, Desa/Kecamatan Gambiran, pada Minggu (16/3). (abi/c1/bay/JPNN)


Berita Selanjutnya:
Guru SD Tewas Terseret KA

BANYUWANGI - Nasib tragis menimpa Adi Purwanto. Siswa kelas I Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News