Siswi Calon Pilot Militer Afghanistan Masih Berharap Akan Bisa Terbang Dengan Memulai Hidup Baru di Australia
"Agar mereka bisa membina hubungan dengan warga lainnya, sehingga mereka bisa merasa jadi bagian dari kami," kata Mariam.
Mariam mengatakan acara ini diharapkan akan sangat membantu khususnya bagi para perempuan yang baru datang.
"Bagi perempuan, secara budaya mereka biasanya lebih banyak di rumah, mereka tidak boleh bicara dengan orang asing dan hal-hal seperti itu, sehingga berat bagi mereka," katanya.
"Meski kami sudah kontak dengan mereka, menelpon, biasanya mereka masih ragu-ragu."
Acara seperti ini juga memberikan perasaan optimisme bagi Zahra, saat dia memulai kehidupan barunya di Australia.
"Saya betul-betul berusaha untuk menjadi pilot dan saya berusaha di satu hari nanti bisa mengudara," katanya.
"Ini adalah mimpi terbesar dalam hidup saya."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Sebelum Taliban mengambil alih Kabul, Zahra, yang berusia 23 tahun sedang menjalani pelatihan untuk menjadi pilot pesawat tempur
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas