Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing

Situasi Berbalik, Sekarang Giliran Warga Tiongkok Mendiskriminasi Orang Asing
Salah satu kartun yang beredar di media sosial Weibo di China, merefleksikan rasisme terhadap warga asing di negara itu. (Supplied: Weibo)

Sejumlah warga asing di Tiongkok mengaku mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme, setelah ditemukan banyak kasus virus corona di Tiongkok berasal dari mereka yang datang dari luar negeri.

  • Sejumlah usaha bisnis di Tiongkok menolak melayani orang asing karena takut tertular COVID-19
  • Seorang warga Australia yang bekerja di Tiongkok dipecat karena melanggar pembatasan sosial
  • PBB peringatkan adanya peningkatan 'xenophobia' dan kebencian terhadap pendatang akibat pandemi virus corona

 

 

Sejak pandemi virus corona, warga berpenampilan Asia menghadapi serangan 'xenophobia', atau rasa benci terhadap warga asing di berbagai negara, seperti di Australia. Kini sebaliknya, justru warga asing di Tiongkok yang mendapat perlakuan serupa.

Pekan lalu, sebuah komik yang beredar di platform media sosial yang populer di Tiongkok, yakni Weibo, menggambarkan orang asing dibuang ke tempat sampah.

Postingan ini disertai judul, 'Buku Petunjuk Bergambar tentang Menyortir Sampah Asing'.

Orang asing berkulit gelap dan berambut pirang berada di dalam tempat sampah yang bertuliskan, "Saya diundang ke sini, dan sama sekali tidak bisa memenuhi permintaan sepele [mengikuti aturan karantina]."

Di sampingnya berdiri petugas kesehatan dengan pakaian pelindung diri, lengkap dengan alat penyemprot.

Sejumlah warga asing di China mengaku mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme, setelah ditemukan banyak kasus virus corona di China berasal dari mereka yang datang dari luar negeri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News