Situasi 'Buruk' ini Baru Pertama Kali Dialami Pertamina

Situasi 'Buruk' ini Baru Pertama Kali Dialami Pertamina
Pertamina. Foto Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina akan melakukan pemeliharaan kilang dalam negeri sekaligus menurunkan kapasitas operasi kilang untuk menjaga keseimbangan produksi serta kapasitas penampungan (storage) kilang yang telah mencapai level optimum.

Hal itu ditempuh sebagai upaya untuk menyikapi menurunnya permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) domestik akibat pandemi Covid 19.

Sejak Maret 2020, permintaan gasoline terus mengalami penurunan rata-rata 17 persen, gasoil turun rata-rata 8 persen dan avtur turun 45 persen.

Sejalan dengan penerapan PSBB, permintaan BBM di kota-kota besar pun tercatat mengalami penurunan di atas 50 persen, tertinggi adalah Jakarta dan Bandung yang turun hampir 60 persen.

Secara nasional penurunan permintaan BBM mencapai 35 persen dibandingkan dengan rerata Januari-Februari 2020. Selain penurunan di BBM retail, penurunan permintaan juga terjadi untuk konsumen industri mengingat banyak industri yang berhenti beroperasi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, situasi dengan penurunan permintaan tajam ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya, yang tentu saja akan berdampak besar terhadap keuangan Pertamina.

Karenanya berbagai penyesuaian harus dilakukan dalam menjaga optimalisasi, efektifitas dan keekonomian operasi, termasuk di antaranya penyesuaian terhadap operasional kilang.

“Pertamina akan mulai menurunkan kapasitas operasi kilang secara bertahap disesuaikan dengan kondisi permintaan. Secara teknis, penurunan juga akan disesuakan dengan batas aman pengolahan kilang,” ujar Fajriyah.

Pertamina telah menyiapkan strategi supaya keuangan perseroan tetap stabil di tengah pandemi corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News