Situasi Gaza Memanas, Begini Reaksi Warga Yahudi dan Palestina di Australia

Aseel yang meninggalkan wilayah Palestina delapan tahun lalu, mengaku sempat melihat video serangan tentara Israel ke Masjid al-Aqsa yang menggunakan granat setrum dan peluru karet.
"Siapa yang memberi mereka hak untuk melakukan hal ini?" tanya Aseel.
"Saya tidak tahu siapa yang memberi mereka hak untuk menyerang orang di dalam masjid," tambahnya.
Dia mengaku tumbuh besar dan menyaksikan para pemukim Yahudi berupaya mengambil paksa rumah tetangganya di Jerusalem. Aseel tidak mengerti mengapa hal itu terjadi.
"Saya merasa kecewa [dengan pemimpin dunia] karena tidak melawan tindakan Israel sejak bertahun-tahun lalu," katanya.
"Itu penindasan. Tak ada kata lain untuk menggambarkannya," kata Aseel Tayah.
'Buruk bagi semua orang'
Seorang warga Australia keturunan Yahudi, Jordy Silverstein, mengaku ketakutan dengan apa yang bakal terjadi dari ketegangan yang terus meningkat ini.
Jordy, sejarawan berusia 38 tahun ini mengaku sebagai cucu dari korban Holocaust yang selamat.
Ayman, seorang warga Australia asal Palestina, kini cemas menunggu kabar keluarganya di Gaza
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan