Sjahrir Wafat Menjelang Pernikahan Putri Bungsu

Sjahrir Wafat Menjelang Pernikahan Putri Bungsu
Mantan Menteri LH Emil Salim dan artis Denny Malik berdoa di rumah duka. Foto: Muhammad Ali/JP
Persahabatan Sjahrir dengan Hariman sudah berjalan lebih dari 40 tahun. Menurut Hariman, Sjahrir dulu adalah asisten mertuanya, Prof Sarbini Sumawinata, ekonom sosialis di UI. Saat peristiwa Malari (lima belas Januari 1974), Hariman menjadi ketua dewan mahasiswa (Dema) UI. Sjahrir merupakan senior Hariman, namun masih aktif di pergerakan mahasiswa.

’’Saya dan Sjahrir itu seide. Kami melihat Soeharto tidak beres. Kami kan antimodal asing, antikapitalisme,’’ tegas Hariman.

Mereka juga pernah sama-sama dipenjara pascaperistiwa Malari tersebut. ’’Saya sepenjara dengan Sjahrir selama tiga tahun, di Rumah Tahanan Nirbaya (sudah digusur untuk proyek Taman Mini Indonesia Indah),’’ jelas lulusan Fakultas Kedokteran UI itu.

Meninggalnya Sjahrir memberi luka mendalam bagi anak keduanya, Gita Rusminda. Rencananya, 8 Agustus mendatang atau 11 hari lagi, Gita melangsungkan pernikahan di Singapura. Kebetulan, calon suami Gita adalah warga negara Malaysia. Sjahrir sebenarnya sangat ingin mendampingi putri bungsunya itu menikah. Namun, ajal keburu menjemput.

Wantimpres Paling Aktif

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ny Ani Yudhoyono sekitar pukul 22.00 tadi malam melayat ke rumah duka di Jalan Sukabumi 15, Menteng. Presiden terlihat sedih kehilangan salah seorang penasihatnya itu.

SBY kali pertama mendengar berita meninggalnya anggota Wantimpres bidang ekonomi tersebut di sela-sela pertemuan dengan pemenang Nobel dari Bangladesh, Muhammad Yunus, usai pembukaan Asia Pacific Regional Microcredit Summit 2008 di Nusa Dua, Bali, kemarin siang.

JAKARTA – Dr Sjahrir, aktivis yang tetap idealis di tengah perubahan, Senin (28/7) menutup mata untuk selama-lamanya. Ekonom senior itu mengembuskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News