Skema vs Skema

Oleh: Dahlan Iskan

Skema vs Skema
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Jaringannya digambarkan sangat rinci. Termasuk nomor telepon pribadi jejaring itu. Baik yang di Mabes Polri, di Mapolda, sampai ke cukong-cukong swastanya.

Saat menerima kiriman skema itu, pikiran saya berputar ke zaman jadi wartawan.

Skema seperti itu biasa dipaparkan oleh kepolisian untuk menjelaskan kasus-kasus besar nan rumit. Dengan skema seperti itu kasus rumit bisa terlihat jelas dan sederhana.

Maka pikiran saya langsung menyimpulkan: ini dibuat oleh orang dalam. Si pembuat rupanya  tahu benar kejadiannya.

Mungkin saja si pembuat ingin menyajikan skema seperti itu ke atasan mereka. Akan tetapi serbasalah. Serbaewuh-pakewuh. Banyak nama besar di dalamnya.

Saya menunggu sampai tiga hari. Apakah ada klarifikasi soal skema yang beredar amat luas itu. Hoaks atau bukan.

Klarifikasi itu tidak ada. Masyarakat dibuat begitu mengambang dengan opini dan kesimpulan masing-masing. Seraya menyebarkannya menjadi luas lagi. Lalu berkembang menjadi seperti kebenaran.

Saya hanya mem-forward skema itu satu kali. Yakni kepada tokoh yang saya anggap lebih tahu.

Dahlan iskan menunggu sampai tiga hari. Apakah ada klarifikasi soal skema Kaisar Sambo yang beredar hoaks atau bukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News