Skuat Persija Dibubarkan, Tim Tagih Gaji

Skuat Persija Dibubarkan, Tim Tagih Gaji
Rahmad Darmawan. Foto: dok.JPNN

Tapi, seiring menatap masa depan yang masih buram terkait PSSI disanksi FIFA dan Menpora, jajaran juru latih masih menunggu haknya dilunasi. Gaji yang masih ditunggak manajemen klub masih ada dua bulan lagi. Terakhir, manajemen mencicil 25 persen yang dibayar selama dua kali.

"Total gaji lupalah. Masing-masing pelatih dan pemain mempunyai total tunggakan sendiri-sendiri. Ya, tidak usah dieksposlah, tidak enak," ujar Satia Bagdja.

Pelunasan berikutnya terjadi pada 18 September mendatang lantaran tim memulai latihan sejak 18 Agustus lalu. Uang itu berasal dari pencairan dana sponsor NET TV, Achilles, Columbia dan Mogu-Mogu. Ditambah subsidi dari babak penyisihan grup Piala Presiden Rp 500 juta dan transportasi Rp 100 juta.

Pengelola klub juga masih mendapatkan uang kompensasi rating TV di tiga pertandingan penyisihan grup saat melawan Bali United, Persita Tangerang dan Mitra Kukar. Kemudian rate TV dua laga Qatar National Bank (QNB) League 2015 yang diberhentikan karena alasan force majeure. Kala itu Persija melawan Arema Cronus dan Persela Lamongan.

Andai saja tim ibu kota masuk ke babak delapan besar turnamen yang digagas Mahaka Sports and Entertainment, paling tidak punya tujuh laga. Soalnya, tujuh pertandingan tersebut pencairan dana sponsor bisa buat membayar satu bulan gaji pelatih dan pemain. Tapi, kenyataan berkata lain, manajemen kesulitan lagi membayar kewajibannya.

"Kita cuma ingin menuntut gaji. Ya, jelaslah gaji kita yang di belakang belum dibayar. Ya, kita tuntut mereka," ucap pesepak bola yang pernah berposisi sebagai midfielder. (agn)

 

 


JAKARTA - Skuat Persija Jakarta langsung dibubarkan, setelah gagal menembus 8 Besar Piala Presiden 2015. Pembubaran ini tak serta merta menyelesaikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News