Slamet Blak-blakan soal Tim Bentukan Edhy Prabowo, Ada Rapat di Widya Chandra

Slamet Blak-blakan soal Tim Bentukan Edhy Prabowo, Ada Rapat di Widya Chandra
JPU KPK hadirkan 7 saksi untuk terdakwa Direktur PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito yang didakwa menyuap Edhy Prabowo saat menjabat Menteri KKP senilai Rp2,146 miliar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (17/2/2021). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

"Saya tidak tahu kenapa harus dibuat tim due diligence. Hal itu sudah jadi putusan dan keinginan Pak Menteri (Edhy-red)," jelas Slamet.

Padahal, kata Slamet, tugas tim uji tuntas sebenarnya sudah dapat dilakukan oleh Ditjen Perikanan Budi Daya.

Slamet bahkan menyebut ada rapat di rumah dinas menteri di Kompleks Widya Chandra. Namun, dia mengaku tidak pernah ikut.

"Kami tidak tahu secara detail kenapa harus dibentuk tim. Saat rapat di Widya Chandra saya tidak ikut, jadi saya tidak pernah ikut rapat," ungkapnya.

Baca Juga: Pembunuhan Sadis Dwi Farica Terungkap, Sahroni Apresiasi Kinerja Polisi

Selain itu, kata Slamet, perusahaan-perusahaan eksportir yang ingin mengirim benih lobster keluar negeri harus mengirimkan surat langsung kepada Edhy Prabowo.

"Namun, turunnya surat ke due diligence. Saya biasa ditembusi dari tim due diligence. Jadi tugas tim menerima dan mengecek dokumen," jelasnya.

Menurut Slamet, jajarannya bertugas untuk memastikan bahwa perusahaan sudah melakukan budi daya benih lobster sebelum diekspor, dan dilaporkan kepada dirinya untuk diterbitkan surat keterangan.

Slamet Soebjakto beberkan informasi soal tim khusus bentukan Edhy Prabowo saat menjabat menteri KKP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News