Smart Warehouse Solusi Cerdas di Tengah Tekanan Rantai Pasokan
Pada akhirnya, layanan pelanggan akan menjadi kunci pembeda utama yang akan ditingkatkan.
Edward melihat pergeseran menuju otomasi dengan adanya AGVs dan AMRs di Gudang akan membutuhkan sistem kontrol industri yang kuat untuk menandingi operasi 24/7 yang selalu aktif di fasilitas ini.
Dengan memanasnya persaingan di Kawasan ini, perusahaan logistik perlu mengatasi tantangan keandalan sistem mereka.
“Perusahaan logistik harus mencegah kesalahan umum, dari kerusakan memori hingga kesalahan perangkat lunak, daripada mencoba memulihkan dari downtime yang dihasilkan, yang akan sangat mahal. Sistem ini harus mudah digunakan, terlindung dari ancaman dunia maya atau downtime, dan cukup otonom untuk selalu bekerja tanpa pemantauan, pemeliharaan, perbaikan, atau dukungan yang konstan. Dengan kata lain, sistem cerdas yang mengendalikan bagian yang semakin otomatis dari rantai pasokan logistik dan gudang harus siap untuk masa depan digital atau mungkin menambah situasi yang sudah mengganggu saat ini,” tutup Edward. (dil/jpnn)
Banyak operator logistik dan pergudangan di Asia-Pasifik yang melihat proses otomasi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan dalam operasional
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Puncak Libur Lebaran, KALOG Express Layani 3.186 Ton Pengiriman Barang
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas Gudang Berikat
- Ketua MPR Bamsoet Dorong Pemerintah Segera Atasi Tingginya Harga Avtur di Indonesia
- Lewat Inovasi Angkutan Open Side Container, KAI Logistik Tingkatkan Performa
- Pertumbuhan Logistik Nasional Tembus 8%, CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara
- Ramadan, KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman Hingga ke Kalimantan