SMI Ungkap Alasannya Pergi

SMI Ungkap Alasannya Pergi
SMI Ungkap Alasannya Pergi
Mantan Direktur IMF untuk kawasan Asia-Pasifik itu menambahkan, banyak tantangan yang akan dihadapi bila ingin menciptakan institusi yang bebas dari kepentingan. "Ada yang mengatakan pada saya, menjadi kaya sendiri itu gampang, yang susah itu bagaimana membuat kaya bersama republik ini. Saya memang bukan orang dengan ide brilian, tapi bagaimanapun institusi yang baik itu penting untuk Republik ini," katanya.

Sri Mulyani pun dengan lugas menyindir lawan-lawan politiknya, termasuk beberapa partai politik yang justru kini menyoroti kinerjanya yang tetap memilih tidak berpihak pada apa yang dianggapnya salah. "Dulu di awal reformasi, saat parpol di KIB I masih tidak ada dendam dan masih baik pada saya, waktu itu kita semua yakin bisa membuat perubahan institusi yang baik. Kondisinya sekarang berubah. Saat saya diberikan tugas, keinginan saya tentu ingin berikan yang terbaik, sehingga orang yang menugaskan saya dan masyarakat yang percaya merasa tidak kecewa," tegasnya.

Tak lama lagi dirinya memang tidak lagi menjadi Menteri Keuangan. Namun, kata Sri Mulyani, selama lima tahun berada di jajaran Kemenkeu, masih banyak ditemuinya orang-orang dengan dedikasi yang luar biasa bagi negara.

"Tergantung sentuhan pemimpinnya saja. Kalau tujuannya baik, mereka ini akan langsung maksimal bekerja. Paling mentok, kalau ada yang salah, mereka akan diam saja tak bisa berontak. Mereka ini saya sebut sebagai aset bangsa. Mereka ini jauh memikirkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Ini saya anggap kekuatan kita untuk berikan yang terbaik bagi negara ini," tukas perempuan yang akan segera menduduki kursi Managing Director World Bank tersebut.(afz/jpnn)

JAKARTA- Sri Mulyani Indrawati (SMI) mempertegas pernyataan soal kepergiannya dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II  karena menjadi korban


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News