SMK Gratis Harus Menjamin Mutu Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri

SMK Gratis Harus Menjamin Mutu Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri
Ganjar Pranowo meluncurkan program 'SMK Gratis Langsung Kerja untuk Keluarga Miskin` di Lapangan Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (29/12). Foto: Tim GP

"Artinya masalah penyediaan lapangan kerja bagi lulusan SMK itu menjadi penting, bukan hanya intervensi pada tahap jenjang pendidikannya," pungkasnya.

Terkoneksi Industri

Ekonom INDEF Andry Satrio Nugroho mengatakan semua pasangan calon (Paslon) memiliki program pengembangan pendidikan vokasi.

Namun, perlu memikirkan bagaimana menghubungkannya dengan industri, mengisi lapangan pekerjaan.

“Saya rasa semua arahnya ke sana, tinggal bagaimana pendidikan vokasi ini berhubungan dengan sektor industri yang ada. Jadi, kami harapkan apa yang di-provide oleh sektor pendidikan dalam hal ini tenaga kerja yang siap untuk bekerja itu bisa langsung terserap oleh industri,” kata Andry, Selasa (2/1).

Investasi di dunia pendidikan tidak murah. Untuk itu dia mendorong industri ikut menyediakan ruang belajar bagi SDM.

“Kita ingin bahwa sektor industri bisa setidaknya memiliki investasi di sektor pendidikan. Nah ini yang menurut saya tantangan bagi masing-masing paslon, bagaimana agar sektor industri ini tidak berdiri sendiri, tidak ada link and match dengan sektor pendidikan yang ada,” ujar Andry.

Selain itu, pemerintah juga didorong untuk memaksimalkan perannya sebagai ‘penengah’ untuk menghubungkan tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan atau industri.

Mohammad Faisal menilai program SMK gratis harus disertai dengan upaya menjamin mutu atau kualitas lulusannya sesuai kebuthan indutri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News