SMK Gratis Harus Menjamin Mutu Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri
"Artinya masalah penyediaan lapangan kerja bagi lulusan SMK itu menjadi penting, bukan hanya intervensi pada tahap jenjang pendidikannya," pungkasnya.
Terkoneksi Industri
Ekonom INDEF Andry Satrio Nugroho mengatakan semua pasangan calon (Paslon) memiliki program pengembangan pendidikan vokasi.
Namun, perlu memikirkan bagaimana menghubungkannya dengan industri, mengisi lapangan pekerjaan.
“Saya rasa semua arahnya ke sana, tinggal bagaimana pendidikan vokasi ini berhubungan dengan sektor industri yang ada. Jadi, kami harapkan apa yang di-provide oleh sektor pendidikan dalam hal ini tenaga kerja yang siap untuk bekerja itu bisa langsung terserap oleh industri,” kata Andry, Selasa (2/1).
Investasi di dunia pendidikan tidak murah. Untuk itu dia mendorong industri ikut menyediakan ruang belajar bagi SDM.
“Kita ingin bahwa sektor industri bisa setidaknya memiliki investasi di sektor pendidikan. Nah ini yang menurut saya tantangan bagi masing-masing paslon, bagaimana agar sektor industri ini tidak berdiri sendiri, tidak ada link and match dengan sektor pendidikan yang ada,” ujar Andry.
Selain itu, pemerintah juga didorong untuk memaksimalkan perannya sebagai ‘penengah’ untuk menghubungkan tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan atau industri.
Mohammad Faisal menilai program SMK gratis harus disertai dengan upaya menjamin mutu atau kualitas lulusannya sesuai kebuthan indutri.
- IKKN Dibentuk untuk Ciptakan Lapangan Kerja Bagi Lulusan Universitas Widyagama Malang
- Kabar Gembira, BUMN Siap Buka Rekrutmen Besar-Besaran, Catat Tanggalnya!
- Kampanye di Manado, Ganjar Janji Buka Lapangan Kerja & Siapkan SDM Unggul
- Repnas Gelar Job Fair 2024, Solusi dari Pengusaha Berkelanjutan untuk Membantu Pejuang Ekonomi
- Ini Harapan Warga di Sumsel Jika Anies Terpilih Jadi Presiden
- Tinjau Kawasan Banjir Rob di Pantura, Menko Airlangga Siapkan Strategi Ini