SMK Gratis Harus Menjamin Mutu Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri

“Harus ada peran pemerintah, bagaimana pemerintah juga bisa invest di sektor pendidikan, tetapi di saat bersama, tetapi di saat bersamaan dia juga menghubungkan dengan sektor industri yang ada,” ungkap Andry.
Prioritas SDM Lokal
Pemerintah pusat maupun daerah, dinas terkait dan sektor industri harus bersinergi memberi kesempatan seluas-luasnya bagi SDM, khususnya putra-putri daerah untuk berkarier.
“Bagaimana bekerja sama agar memprioritaskan tenaga kerja lokal, bukan sekadar diprioritaskan tetapi memiliki kualitas terbaik. Dengan demikian, industri tidak perlu kebingungan mencari tenaga kerja dari luar daerah, mereka tinggal mendapatkan itu dari daerah setempat,” kata Andry.
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas, lewat pendidikan, vokasi dan juga standarisasi keahlian berskala regional.
“Keahliannya itu perlu distandarisasi dan dikenal. Sertifikasi jangan hanya dikenal di lokal saja, kami berharap standarisasi bisa berlaku di ASEAN,“ sebut Andry.
Adapun sektor yang akan membutuhkan pekerja terampil adalah industri manufaktur. Peluang kerjanya begitu besar, namun pekerja lokal masih sedikit.
Sebelumnya, Calon Presiden Ganjar Pranowo memiliki program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gratis untuk anak-anak dari keluarga yang tidak mampu.
Mohammad Faisal menilai program SMK gratis harus disertai dengan upaya menjamin mutu atau kualitas lulusannya sesuai kebuthan indutri.
- Program Prabowo Disebut Bisa Ubah Nasib Rakyat, 8 Juta Lapangan Kerja Bakal Tercipta
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Program Si Iklas Besutan Sandiaga Uno Hadirkan Pelatihan Kedua, Diikuti 50 Peserta
- Altair Dialogue Resmi Berdiri, Targetkan Jadi Rumah bagi Ribuan Streamer
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan