SMRC: Isu HAM Penting untuk Pertarungan Prabowo Vs Ganjar, Pilpres Bakal 2 Putaran

SMRC: Isu HAM Penting untuk Pertarungan Prabowo Vs Ganjar, Pilpres Bakal 2 Putaran
Pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Dari 1939 responden dalam survei itu, hanya 38 persen yang mengetahui soal Prabowo dipecat karena penculikan, sedangkan 62 persen responden mengaku tidak tahu.

Dari total responden yang tahu soal kasus itu, ada 44 persen yang meyakini pemberhentian Prabowo dari TNI merupakan keputusan yang benar.

Sisanya ialah 41 persen responden yang tidak yakin dengan keputusan itu, sedangkan 15 persen lainnya tidak menjawab.

Selanjutnya, SMRC juga menyigi arah dukungan politik di Pilpres 2024 dari responden yang mengetahui soal pemecatan Prabowo.

Hasilnya ialah 22 persen memilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sedangkan 40 persen lainnya mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Adapun 33 persen dari responden yang mengetahui penculikan itu memilih mendukung Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Kemudian dari 41 persen responden yang tidak yakin dengan keputusan pemecatan Prabowo, ada 22 persen memilih Anies-Muhaimin. Dari kelompok itu, responden yang memilih Ganjar-Mahfud ada 15 persen, sedangkan pendukung Prabowo-Gibran mencapai 55 persen.

Menurut data SMRC, jika elektabilitas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dari responden yang mengetahui kasus Prabowo ditambahkan, jumlahnya sudah di atas 50 persen. Artinya, Prabowo-Gibran belum memperoleh mayoritas mutlak.

Pendiri SMRC Saiful Mujani membedah temuan lembaga surveinya tentang efek rekam jejak capres-cawapres pada elektabilitas masing-masing kandidat di Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News