SMRC: Jokowi Seakan Melepas Binatang Buas untuk Memangsa Bangsa Sendiri

SMRC: Jokowi Seakan Melepas Binatang Buas untuk Memangsa Bangsa Sendiri
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas. Foto: tangkapan layar/ANTARA/Syaiful Hakim

Secara sosial, lanjut Sirojudin, problem ini masih ada di tataran elite.

Gerakan guru besar di universitas-universitas akhir-akhir ini menjadi bukti, seakan ada konsensus di kaum terdidik atau cendekiawan bahwa Indonesia dalam masa bahaya, karena Jokowi melanggar konstitusi dengan mengusung putranya sebagai cawapres.

Sirojudin menambahkan, masyarakat terbuai oleh kebaikan Presiden Jokowi lewat bansos, sehingga mayoritas masyarakat pun masih puas dengan kinerja Jokowi.

Tingkat "awareness" mereka masih rendah soal etika, dan masalah-masalah ikutan lainnya.

Jika kalangan menengah berusaha keras dan bergerak, lanjut Sirojudin, masyarakat luas akan turut menyuarakan perlawanan.

Karena itu tugas cendekiawan untuk terus menyuarakan, tanpa bosan, agar masyarakat tahu ada problem serius dan lebih luas, daripada sekedar pilpres.

Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengatakan, pegangan berbangsa dan bernegara adalah hukum, jika tidak, maka akan kocar-kacir, semrawut.

"Lebih memprihatinkan, yang buat kocar kacir tersebut adalah hukum dipisahkan dari ahklak, etika" tegasnya.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menulai masyarakat telah terbuai oleh kebaikan Presiden Jokowi lewat bansos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News