Soal Abu Bakar Baasyir, Jokowi Terjebak di Antara Dua Karang

Reaksi keras terhadap rencana pembebasannya tampaknya mengejutkan presiden sendiri.
Pada Senin pekan ini, pemerintah mengumumkan peninjauan rencana pembebasan bersyarat tersebut.
Motif rencana ini jelas
Jika melihat waktu Pilpres yang tinggal tiga bulan, sulit untuk membantah rencana pembebasan Baasyir itu bermotif politik.
"Kita tahu bahwa Joko Widodo sangat cemas dengan kemungkinan Islam digunakan untuk menyerangnya," kata Greg Fealy, pakar politik Indonesia pada Australian National University.
"Dia berada di bawah tekanan karena diduga mengkriminalisasikan ulama Islam," katanya kepada ABC.
"Dari pernyataan timnya jelas digambarkan bahwa pembebasan Abu Bakar Baasyir merupakan bukti bahwa dia perduli dengan ulama," tambahnya.
Menurut Prof. Fealy, tim Jokowi menggunakan rencana tersebut untuk kepentingan politik Presiden.
Dia mengatakan, rencana pembebasan yang secara hukum bisa dipertanyakan ini kian menambah kecurigaan bahwa Jokowi melakukannya untuk keuntungan politiknya sendiri.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas