Soal Cuitan Andi Arief, Jangan Diselesaikan Secara Adat
jpnn.com, JAKARTA - Tudingan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief soal dugaan ada aliran dana masing-masing Rp 500 miliar ke PKS dan PAN, diprediksi memberi efek kurang baik bagi elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Pasalnya, Andi Arief terlanjur mengeluarkan tudingan.
Sementara dalam ilmu komunikasi diketahui, ketika sebuah pesan sampai ke ruang publik, sulit untuk ditarik kembali.
Menurut pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing, tudingan Andi Arief bakal berbekas di ingatan masyarakat, di luar apakah informasi yang disampaikan benar atau tidak.
"Pertanyaannya, tudingan Rp 500 miliar itu positif apa negatif? Kalau menurut saya itu negatif," ujar Emrus kepada JPNN, Sabtu (18/8).
Pengajar di Universitas Pelita Harapan ini lebih lanjut mengatakan, untuk mengurangi efek kurang baik, pihak-pihak terkait perlu mengambil langkah yang diperlukan. Misalnya, memerkarakan Andi Arief secara hukum, jika dinilai tudingannya merugikan.
"Jadi, jangan diselesaikan secara adat. Langkah itu saya kira bisa mengurangi bekas ingatan yang kurang baik di tengah masyarakat, tapi sepertinya tak diselesaikan secara hukum," pungkas Emrus.(gir/jpnn)
Cuitan Andi Arief terkait mahar Rp 500 miliar, diprediksi memberi efek kurang baik bagi elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Berbeda dengan Sandi Uno, Elite Sebut PPP Masih Fokus Kawal Pemilu
- Bang Sandi Blak-blakan Ungkap Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket
- Ikhtiar BPOLBF Mengembangkan SDM Kepariwisataan NTT
- Andi Arief: Belum Ada Bukti PSI dan Gelora Curang
- Dinobatkan Sebagai Muzaki Teladan, Sandiaga Uno: Alhamdulillah
- Menparekraf Sandiaga dan Pengusaha Identifikasi Potensi Ekonomi di Gorontalo