Soal Diaspora, Indonesia Bisa Contoh Korsel dan Tiongkok

Soal Diaspora, Indonesia Bisa Contoh Korsel dan Tiongkok
Bedah buku Kontribusi Ilmuwan Diaspora dalam Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti di Indonesia. Foto: Mesya/JPNN.com

Buku “Kontribusi Ilmuwan Diaspora dalam Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti di Indonesia” menurut Co-editor Alan F. Koropitan, Ph.D. dari Institut Pertanian Bogor berisi mengenai besarnya potensi sumber daya Indonesia ya dikajj mendalam. Dia optimistis akan Indonesia di masa depan.

"Buku ini telah mematahkan ungkapan brain drain yang selama ini sering disematkan kepada diaspora. Para diaspora Indonesia, khususnya yang ada di buku ini lebih tepat disebut sebagai brain gain: fisik di luar, tetapi pikiran dan hati ada di dalam," tandasnya.

BACA JUGA: 6 Prodi yang Paling Diminati pada SNMPTN

Elisabeth A.S. Dewi, Ph.D. dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, mengatakan di mana pun diaspora berada dan sehebat apa pun karier mereka di luar negeri, kerinduan akan kampung halaman selalu tumbuh.

Bahkan kemajuan teknologi yang saat ini memudahkan mereka untuk berkomunikasi dengan sanak-saudara di tanah asalnya pun, itu tidak cukup membantu.

“Kompleksitas memang akan selalu jadi bagian dari kehidupan diaspora di tempat tinggal mereka,” tambahnya.

Dia menyarankan agar ke depan, hubungan antara ilmuwan diaspora dengan industri dalam negeri harus segera dibangun. Sehingga konsep dan ide pembangunan yang tertuang dalam buku ini bisa direalisasikan dengan segera. (esy/jpnn)

 


Sebenarnya Indonesia memiliki banyak diaspora yang merupakan ilmuwan-ilmuwan hebat, yang mestinya bisa lebih diberdayakan.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News