Soal E-KTP Digital, Pakar Keamanan Siber Angkat Bicara
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menanggapi penerapan E-KTP Digital yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurut dia, keamanan data pada program E-KTP Digital ini bergantung pada implementasi di lapangan.
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yang disiplin juga berperan besar dalam perlindungan data masyarakat yad ada pada aplikasi Identitas Digital (PPID Kemendagri).
"Integrasi di satu sisi memberikan sentralisasi dan mengurangi birokrasi tetapi di sisi lain akan membuka bahaya yang sangat besar jika big data tersebut bocor atau bisa dieksploitasi," kata Alfons kepada JPNN.com, Sabtu (8/1).
Dia menegaskan bahwa prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam integrasi ialah keamanan.
"Kalau belum yakin secure, sebaiknya jangan diluncurkan." tambah Alfons.
Jika ada kebocoran data, lanjut dia, setidaknya data tersebut masih dalam keadaan terenskripsi.
Dia juga menambahkan agar QR Code pada KTP Digital tidak mudah dibaca oleh QR Reader agar lebih menjamin keamanan data masyarakat.
Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menanggapi penerapan E-KTP Digital yang dilakukan Kemendagri.
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pemerintah Pastikan Proses Pengisian DPRP Mekanisme Pengangkatan Berjalan Transparan
- Ini Penjelasan Wamendagri Ribka Soal Upaya Kemendagri Awasi Pengelolaan Keuangan Daerah
- Kemendagri Beber Alasan Penunjukan Balikpapan Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Otda 2025
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi